
Permainan tali adalah permainan tradisional yg harus dilestarikan sebagai warisan leluhur (foto/doc)
TANJUNG, gentanewsonline.com – Ditengah maraknya game modern melalui loncatan tekhnologi yang makin canggih, program Belajar Seni dan Kearifan Lokal (Besandal) menjadi sarana pembelajaran penting yang harus ditingkatkan.
Seperti yang dilaksanakan oleh SDN Cakung Permata Nusa Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, menerapkan program tersebut sebagai upaya melestarikan permainan tradsional sebagai salah satu warisan budaya, karena nilai-nilai luhur yang bermanfaat untuk menumbuhkan karakter anak sejak dini.
Dijelaskan Hadriani, Guru Kelas 4 SDN Cakung Permata Nusa, permainan tradisional sangat tepat digunakan untuk membentuk karakter anak, pasalnya dalam pembelajaran pendidikan dasar, permainan tradisional diimplementasikan melalui permainan yang menyenangkan.
“Permainan tradisional tentu bermanfaat untuk menumbuhkan karakter anak sejak dini yang memang pembelajarannya berbasis bermain sambil belajar,” jelasnya, Rabu (02/07).
SDN Cakung Permata Nusa Tabalong mulai memasukkan permainan tradional dalam pelaksanaan pembelajaran di tahun ajaran 2025/2026.
Sebab, setiap permainan tradisional memiliki unsur nilai-nilai luhur budaya yang mencerminkan kearifan lokal khususnya bagi peserta didik.
“Karena lahir dari budaya kita sendiri, Sehingga sangat bermanfaat dalam mengembangkan nilai-nilai karakter anak usia SD,” lanjut Hadri.
Sebagai langkah awal penerapan program Besandal ini, SDN Cakung Pertama Nusa menerapkan empat jenis permainan tradisional pada anak didik yakni permainan dakon, dam dam, asinan serta lompat tali.
Menurutnya, masing-masing permainan tersebut banyak terkandung nilai dan karakter yang bisa dikembangkan pada siswa.
Sehingga permainan tradisional yang dimainkan, anak dapat mengembangkan karakter jujur ketika pemain memasukkan ke dalam lubang dakon.
Tak hanya itu, siswa juga ditanamkan karakter rendah hati dengan menerima kekalahan dan tidak sombong saat memenangkan permainan.
Begitu pun dengan permainan dam dam yang mampu menjadi sarana pengembangan karakter disiplin pada anak. Permainan tradisional ini peserta didik dituntut untuk taat terhadap aturan permainan.
Demikian pula pada permainan lompat tali yang terkandung karakter cinta damai dengan saling menghargai saat bermain.
“Selain sebagai media pembelajaran dalam pembentukan karakter anak usia SD, permainan tradisional sekaligus sebagai upaya melestarikan budaya,”imbuh Hadri.
Ia juga berharap melalui permainan tradisional ini dapat melepaskan ketergantungan anak terdahap gadget dan anak-anak terlibat secara aktif yang juga bermanfaat untuk melatih kemampuan motorik serta pertumbuhan fisiknya. (hrd – 01).